
Saya tinggal di Mogadishu, sebuah kota yang membentang di sepanjang Samudra India, tempat ombak menghantam pantai yang sama yang telah menyaksikan perdagangan, konflik, dan keyakinan selama berabad-abad. Dulunya merupakan pelabuhan dan pusat budaya yang berkembang pesat, kota kita telah dirusak oleh empat puluh tahun perang saudara dan kekerasan klan. Suara tembakan telah lama menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari, dan luka yang mendalam masih memecah belah suku dan komunitas kita.
Bagi banyak orang, Mogadishu terasa seperti kota yang terjebak antara harapan dan keputusasaan. Militan masih berkeliaran di pinggirannya, menebarkan rasa takut dan menghukum mereka yang berani mengikuti Yesus. Di tempat ini, menjadi orang percaya berarti hidup dengan tenang—terkadang secara rahasia—tetapi tidak pernah tanpa iman.
Meskipun berbahaya, Tuhan sedang bergerak di antara rakyat kami. Saya telah menyaksikan kehidupan berubah melalui mimpi, melalui bisikan doa, dan melalui keberanian diam-diam orang-orang beriman Somalia yang menolak menyembunyikan cahaya di dalam diri mereka. Meskipun Somalia sering disebut negara gagal, Saya percaya Kerajaan Allah sedang maju secara diam-diam di sini, satu hati pada satu waktu. Kita mungkin tidak memiliki stabilitas dalam pemerintahan kita, tetapi kita memiliki harapan yang tak tergoyahkan di dalam Kristus. Dan harapan itu lebih kuat daripada rasa takut.
Berdoa untuk perlindungan dan ketahanan bagi orang beriman yang menghadapi penganiayaan setiap hari di Mogadishu. (Mazmur 91:1–2)
Berdoa untuk perdamaian dan rekonsiliasi di antara klan-klan Somalia yang terpecah, bahwa persatuan akan ditemukan dalam Kristus. (Efesus 2:14–16)
Berdoa untuk Injil disebarkan melalui mimpi, penglihatan, dan kesaksian yang berani di antara orang-orang Somalia. (Kisah Para Rasul 2:17)
Berdoa untuk jatuhnya benteng-benteng ekstremis dan bangkitnya Kerajaan Tuhan di seberang Tanduk Afrika. (2 Korintus 10:4–5)
Berdoa untuk Gereja Somalia bertumbuh dalam iman, kebijaksanaan, dan keberanian saat mereka mewartakan Yesus dalam menghadapi pertentangan. (Matius 16:18)



110 KOTA - Kemitraan Global | Info lebih lanjut
110 CITIES - Proyek IPC a US 501(c)(3) No 85-3845307 | Info lebih lanjut | Situs oleh: IPC MEDIA