
Di jantung Asia Tengah terletak Kota Tashkent, ibu kota Uzbekistan dan kota terbesar di kawasan ini—persimpangan budaya, perdagangan, dan sejarah. Dulunya merupakan pusat Jalur Sutra yang ramai, Tashkent telah menyaksikan kebangkitan dan kejatuhan berbagai kekaisaran. Dari penaklukan Arab pada abad ke-8 hingga kekuasaan Mongol dan bayang-bayang panjang kendali Soviet, negeri ini telah mengalami transformasi berlapis-lapis.
Sejak merdeka pada tahun 1991, Uzbekistan telah muncul sebagai salah satu negara dengan perekonomian paling maju di kawasan ini—bahkan diakui sebagai negara dengan perekonomian paling maju di dunia pada tahun 2019. Namun, di balik kemajuan ini, perjuangan spiritual yang tenang masih terus berlanjut. gereja tetap dibatasi secara ketat, dipaksa untuk mendaftar di bawah kendali pemerintah, dengan pertemuan yang tidak terdaftar menghadapi pelecehan dan denda.
Dalam lingkungan yang penuh tekanan dan pengawasan ini, Umat beriman Uzbekistan Bersinarlah dengan iman yang teguh. Ibadah mereka mungkin tersembunyi, tetapi pengabdian mereka tetap bersinar terang. Setiap tindakan ketaatan, setiap bisikan doa, menyatakan bahwa Yesus layak—apa pun risikonya. Di tengah upaya pemerintah untuk mengendalikan ekspresi iman, umat Allah di Uzbekistan belajar tentang arti menghargai Kristus di atas segalanya.
Berdoa untuk gereja yang teraniaya, agar orang percaya tetap teguh, tidak takut, dan penuh sukacita dalam kesaksian mereka bagi Kristus. (Kisah Para Rasul 5:40–42)
Berdoa untuk pemerintah Uzbekistan, bahwa hati akan melunak terhadap Injil dan bahwa pembatasan dalam beribadah akan dicabut. (Amsal 21:1)
Berdoa untuk persatuan di antara orang percaya, bahwa gereja bawah tanah akan diperkuat oleh kasih dan kolaborasi, bukan dipecah-belah oleh rasa takut. (Kolose 3:14)
Berdoa untuk mereka yang belum terjangkau, khususnya mayoritas Muslim Uzbekistan, bahwa mimpi, penglihatan, dan perjumpaan ilahi akan menuntun banyak orang kepada Yesus. (Yoel 2:28–29)
Berdoa untuk kebangkitan di Tashkent, bahwa kota ini—yang pernah menjadi pusat kerajaan—akan menjadi pusat pengiriman murid-murid di seluruh Asia Tengah. (Yesaya 49:6)



110 KOTA - Kemitraan Global | Info lebih lanjut
110 CITIES - Proyek IPC a US 501(c)(3) No 85-3845307 | Info lebih lanjut | Situs oleh: IPC MEDIA