Di banyak bagian dunia Hindu, Yesus bukan sekadar disalahpahami—Ia justru ditentang secara aktif. Bagi sebagian orang, kesetiaan pada identitas budaya dan agama leluhur terasa tak terpisahkan. Pesan Kristus dianggap asing, mengancam keyakinan yang telah mengakar kuat dan ikatan komunitas. Bukan hal yang aneh bagi umat Kristen untuk menghadapi permusuhan, penolakan, atau bahkan kekerasan secara terbuka ketika membagikan Injil.
Namun, bahkan di antara para penentang Injil yang paling sengit sekalipun, Allah tetap bekerja. Kasih-Nya tidak terhenti oleh amarah, dan kebenaran-Nya tidak terhalang oleh hati yang keras. Berkali-kali, kita menyaksikan bagaimana mereka yang paling menentang Yesus dapat menjadi pewarta nama-Nya yang paling berani.
Inilah kesaksian Santosh, seorang mantan pawang ular yang dikenal karena pengabdiannya kepada agama Hindu dan kebenciannya yang nyata terhadap agama Kristen. Ia pernah mengancam para pendeta yang memasuki desanya. Namun, satu ajakan, dan satu tindakan keberanian dari saudaranya, menjadi titik balik. Dibebaskan dari penindasan iblis, Santosh mengalami kasih Yesus—dan segalanya berubah. Kini ia berkelana dari desa ke desa, membagikan pesan yang pernah ia coba bungkam.
Aku akan memberikan kepadamu hati yang baru, dan roh yang baru di dalam batinmu… Aku akan menjauhkan hati batumu dan memberikan kepadamu hati yang taat. – Yehezkiel 36:26
Berdoalah untuk perubahan radikal di antara komunitas yang bermusuhan, agar para mantan penganiaya menjadi saksi yang berani seperti Santosh.
Berdoalah untuk mukjizat, kesembuhan, dan kebebasan rohani saat kuasa dan kenyataan Yesus terlihat dan dialami oleh banyak orang dalam pertemuan supernatural.
110 KOTA - Kemitraan Global | Info lebih lanjut
110 CITIES - Proyek IPC a US 501(c)(3) No 85-3845307 | Info lebih lanjut | Situs oleh: IPC MEDIA