
Saya tinggal di Yerusalem, sebuah kota yang tak tertandingi — sakral, kuno, dan penuh perebutan. Udara di sini terasa kental dengan sejarah, keyakinan, dan kerinduan. Setiap hari saya melihat orang-orang Yahudi terdesak ke Tembok Barat, berdoa agar Mesias datang dan memulihkan Israel. Tak jauh dari sana, umat Muslim berkumpul di Kubah Batu, dengan khidmat mengenang kenaikan sang nabi ke surga. Dan tersebar di antara mereka, umat Kristen menyusuri jalan-jalan berbatu, menelusuri jejak langkah Yesus melalui tempat-tempat kehidupan, kematian, dan kebangkitan-Nya.
Yerusalem menarik jutaan orang setiap tahunnya — peziarah, turis, dan pemimpi — namun di balik keindahan dan pengabdiannya, terdapat ketegangan yang mendalam. Batas-batas politik, perpecahan agama, dan penderitaan yang dialami selama beberapa generasi telah meninggalkan luka yang belum disembuhkan oleh perjanjian damai. Kota ini menanggung beban kerinduan umat manusia akan rekonsiliasi, namun juga menyimpan janji penebusan Tuhan.
Di sini, di tengah suara doa dalam bahasa Ibrani, Arab, dan puluhan bahasa lainnya, saya percaya panggung sedang dipersiapkan untuk sesuatu yang ilahi. Tuhan belum selesai dengan Yerusalem. Di kota yang penuh konflik dan panggilan ini, saya melihat sekilas Roh-Nya bergerak — mendamaikan hati, menjembatani perpecahan, dan menarik orang-orang dari segala bangsa ke salib. Harinya akan tiba ketika seruan perpecahan akan digantikan dengan nyanyian penyembahan, dan Yerusalem Baru akan bersinar dalam segala kemuliaannya.
Berdoa untuk perdamaian di Yerusalem — bahwa hati yang keras karena perpecahan akan dilunakkan oleh kasih Yesus, Pangeran Perdamaian sejati. (Mazmur 122:6)
Berdoa untuk Orang-orang Yahudi, Muslim, dan Kristen di kota itu untuk bertemu dengan Sang Mesias dan menemukan kesatuan di dalam Dia saja. (Efesus 2:14–16)
Berdoa untuk orang-orang percaya di Yerusalem untuk berjalan dalam kerendahan hati dan keberanian, membawa terang Kristus ke setiap sudut kota. (Matius 5:14–16)
Berdoa untuk penyembuhan atas luka-luka agama dan etnis selama berabad-abad, dan agar pengampunan mengalir seperti air sungai Yordan. (2 Tawarikh 7:14)
Berdoa untuk bangsa-bangsa yang berkumpul di Yerusalem untuk mengalami kebangkitan dan membawa pesan rekonsiliasi ke ujung bumi. (Yesaya 2:2–3)



110 KOTA - Kemitraan Global | Info lebih lanjut
110 CITIES - Proyek IPC a US 501(c)(3) No 85-3845307 | Info lebih lanjut | Situs oleh: IPC MEDIA