
Saya tinggal di Qom, kota tersuci kedua dalam Islam Syiah — kota yang dipenuhi masjid, pesantren, dan ulama yang mendidik generasi ulama Islam berikutnya. Orang-orang datang dari seluruh penjuru Iran dan sekitarnya untuk belajar di sini atau mencari berkah, meyakini bahwa inilah tempat yang paling dekat dengan inti iman mereka. Setiap hari, jalanan dipenuhi peziarah dan suara doa bergema dari tempat-tempat suci. Namun, di balik semua pengabdian ini, terdapat kekosongan yang semakin dalam.
Sejak kegagalan kesepakatan nuklir 2015 dan pengetatan sanksi, ekonomi Iran telah runtuh. Keluarga-keluarga kesulitan membeli makanan, lapangan kerja langka, dan rasa frustrasi mendalam. Banyak yang mulai mempertanyakan janji-janji para pemimpin kita — dan versi Islam yang seharusnya membawa perdamaian dan kesejahteraan. Dalam keheningan kekecewaan, Tuhan berbicara.
Bahkan di sini, di benteng spiritual Republik Islam, Yesus sedang menyatakan diri-Nya. Saya pernah mendengar kisah-kisah tentang para ulama yang bertemu-Nya dalam mimpi, tentang para mahasiswa yang diam-diam membaca Kitab Suci, dan tentang pertemuan-pertemuan sunyi di mana ibadah dikumandangkan secara berbisik-bisik. Qom, yang dulunya hanya dikenal sebagai pusat kekuatan keagamaan, kini telah menjadi tempat perjumpaan ilahi—sebuah titik awal tersembunyi bagi kebangkitan di seluruh Iran.
Jalan-jalan yang sama tempat para peziarah mencari jawaban kini menjadi jalur bagi Injil. Tuhan sedang bekerja di jantung kota ini, memanggil umat-Nya kepada kehidupan, terang, dan kebenaran.
Berdoa untuk para peziarah yang datang ke Qom mencari kebenaran untuk bertemu Yesus, Dia yang benar-benar memuaskan jiwa. (Yohanes 4:13–14)
Berdoa untuk ulama, cendekiawan, dan mahasiswa teologi di Qom untuk menerima wahyu ilahi Kristus melalui mimpi dan Kitab Suci. (Kisah Para Rasul 9:3–5)
Berdoa untuk orang-orang percaya bawah tanah di Qom diperkuat dengan keberanian, kebijaksanaan, dan persatuan saat mereka membagikan Injil secara rahasia. (Efesus 6:19–20)
Berdoa untuk sistem pengendalian agama yang menindas di Qom runtuh di bawah kekuatan kebenaran dan kasih Tuhan. (2 Korintus 10:4–5)
Berdoa untuk Qom akan menjadi kota transformasi — dari pusat agama menjadi tempat lahirnya kebangkitan di seluruh Iran. (Habakuk 2:14)



110 KOTA - Kemitraan Global | Info lebih lanjut
110 CITIES - Proyek IPC a US 501(c)(3) No 85-3845307 | Info lebih lanjut | Situs oleh: IPC MEDIA